Trans7
Trans7 merupakan
stasiun telivisi swasta yang memiliki latar belakang edukasi dan inovasi untuk
mengembangkan pemikiran masyarakat yang lebih baik. Terkait dibentuknya
televisi ini yakni menghindari gesekan masalah-masalah kecenderungan pemikiran
masyarakat yang belum berpikir maju.
Trans7 sebelumnya
bernama TV7 adalah sebuah stasiun
televisi swasta nasional di Indonesia.
Trans7 yang pada awalnya menggunakan nama TV7, melakukan siaran perdananya
secara terestrial di Jakarta pada 23 November 2001 dan pada saat
itulah mayoritas sahamnya dimiliki oleh Kompas
Gramedia. Pada tanggal 4 Agustus 2006, Trans Corp mengakuisisi
mayoritas saham TV7. Meski sejak itulah TV7 dan Trans TV resmi
bergabung, namun ternyata TV7 masih dimiliki oleh Kompas Gramedia, sampai TV7
akhirnya melakukan re-launch (peluncuran ulang) pada 15 Desember 2006 dan menggunakan
nama baru, yaitu Trans7. Pada tahun 2017, Trans7 memegang hak
siar berlisensi dalam ajang Piala Dunia FIFA 2018 bersama Trans
TV dan Transvision.
Trans7 berdiri dengan nama TV7
berdasarkan izin dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian Jakarta Pusat dengan
Nomor 809/BH.09.05/III/2000 yang sahamnya sebagian besar dimiliki oleh Kompas
Gramedia. Pada tanggal 23 November 2001 keberadaan TV7
telah diumumkan dalam Berita Negara Nomor 8687 sebagai PT Duta Visual
Nusantara Tivi Tujuh. Logo TV7 sendiri diartikan sebagai simbol dari
"JO" yang merupakan singkatan dari Jakob Oetama,
pemilik TV7.
TV7 semakin
dikenal masyarakat pada triwulan pertama 2003. TV7 merelai
siaran Al Jazeera secara langsung setiap harinya
selama invasi Amerika Serikat ke Irak berlangsung melalui tayangan berita
bertajuk "Invasi ke Irak". Langkah TV7 ini diikuti oleh ANTV yang merelai
siaran stasiun televisi yang berbasis di Dubai, Al Arabiya,
ihwal invasi Amerika Serikat ke Irak.
Masyarakat Indonesia secara umum
menyambut baik langkah TV7 ini, terutama bagi pihak yang kurang setuju dengan
"kebenaran" media Barat. Meski beredar kabar Megawati mendesak TV7
agar menghentikan relai siaran Al Jazeera,
humas TV7 saat itu, Uni Lubis, membantah kabar itu. Bahkan, Uni menegaskan
bahwa relai tetap diteruskan dan gangguan-gangguan dalam relai tersebut terus
diatasi.
Pada 15 Desember 2006 (bertepatan
dengan ulang tahun Trans Corp yang ke-5), TV7 mengubah logo
dan namanya menjadi Trans7 setelah 55% sahamnya dibeli oleh Trans Media
pada 4 Agustus 2006, yaitu dengan
mengubah kata TV menjadi Trans. Meski perubahan ini terjadi, namanya tetap
menggunakan angka 7. Sejak itu letak logonya pun diubah pula, dari posisi yang
biasanya di sudut kiri atas menjadi sudut kanan atas agar letak logonya sama
dengan Trans TV yang
letak logonya selalu di sudut kanan atas.
Pada 15 Desember 2013 (bertepatan
dengan ulang tahun ke 12 Trans Corp), Trans7 kembali mengubah logonya dengan
mengubah logo "Trans" pada Trans7. Kini logo "Trans" pada
Trans7 sama dengan yang digunakan Trans TV serta Trans Corp saat ini.
Berbeda dengan saat menjadi TV7,
terhitung mulai 2007, keuntungan yang dicapai Trans7 telah memasuki puncaknya.
Bahkan, menurut buku Chairul Tanjung si Anak Singkong pun,
keuntungan Trans7 mampu mengalahkan Trans TV sebagai saudaranya sendiri. Dan,
berkat keuntungannya, Trans7 menyewa gedung sendiri meski sudah bergabung
dengan Trans TV.
Pertengahan
tahun 2011, Trans7 memiliki gedung sendiri yang lokasinya berada di seberang
gedung Trans TV. Gedung yang ditempati Trans7 itu awalnya adalah bekas
gedung Sampoerna.
Di gedung berlantai lima itu, terdapat studio berita dan beberapa divisi yang
memang terpisah dari Trans TV. Namun untuk meja direksi dan komisioner, serta
beberapa divisi menetap satu gedung dengan Trans TV karena efisiensi dan juga
mobilitas.
Trans Media,
sebagai media terdepan di Indonesia yang selalu konsisten menghadirkan karya
penuh inovasi dan menjadi trendsetter untuk Indonesia lebih baik telah memiliki
identitas baru.
Minggu, 15 Desember 2013 Trans7
meluncurkan logo baru bersamaan dengan ulang tahun Trans Media yang ke-12. Logo
dengan simbol "Diamond A" ditengah kata Trans7 merefleksikan kekuatan
dan semangat baru yang memberikan inspirasi bagi semua orang didalamnya untuk
menghasilkan karya yang gemilang, diversifikasi konten atau keunikan tersendiri
serta kepemimpinan yang kuat.
Masing-masing
warna dalam logo ini memiliki makna dan filosofi. Warna kuning sebagai cerminan
warna keemasan pasir pantai yang berbinar dan hasil alam nusantara sekaligus
melambangkan optimisme masyarakat Indonesia. Sedangkan rangkaian warna hijau
menggambarkan kekayaan alam Indonesia yang hijau dan subur, serta memiliki
ketangguhan sejarah bangsa. Warna biru melambangkan luasnya cakrawala dan laut
biru sekaligus menggambarkan kekuatan generasi muda bangsa Indonesia yang
handal dan memiliki harapan tinggi. Yang terakhir adalah rangkaian warna ungu,
menggambarkan keagungan dan kecantikan budaya dan seni bangsa Indonesia yang
selalu dipuja dan dihargai sepanjang masa.
Semua
rangkaian warna yang mengandung makna cerita didalamnya, menyatu dengan serasi
dan membentuk simbol yang utuh, kuat dan bercahaya di dalam berlian berbentuk A
ini. Sehingga bisa dipahami makna dari logo baru Trans7 ini menjadi tanda yang
menyuarakan sebuah semangat dan perjuangan untuk mencapai keunggulan yang tiada
banding mulai dari sekarang hingga masa mendatang.
Popular Post :
Comments
Post a Comment